Wednesday, December 3, 2008

Ditilang Polisi dan Polisi itu temenku

Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala hijau. Jono segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau terlambat. Apalagi ia tahu perempatan di situ cukup padat, sehingga lampu merah biasanya menyala cukup lama. Kebetulan jalan di depannya agak lengang. Lampu berganti kuning. Hati Jono berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera. Tiga meter menjelang garis jalan, lampu merah menyala.Jono bimbang, haruskah ia berhenti atau terus saja. "Ah, aku tak punya kesempatan untuk menginjak rem mendadak," pikirnya sambil terus melaju.

Prit!

Di seberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya berhenti. Jono menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati. Dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu asing.
Hey, itu khan Bobi, teman mainnya semasa SMA dulu.
Hati Jono agak lega.
Ia melompat keluar sambil membuka kedua lengannya.
"Hai, Bob. Senang sekali ketemu kamu lagi!"
"Hai, Jon." Tanpa senyum.
"Duh, sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru.
Istri saya sedang menunggu di rumah."
"Oh ya?"
Tampaknya Bobi agak ragu. Nah, bagus kalau begitu.

"Bob, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh terlambat, dong."
"Saya mengerti. Tapi, sebenarnya kami sering memperhatikanmu melintasi lampu merah di persimpangan ini."

Oooo, sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Jono harus ganti strategi.

"Jadi, kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu merah. Sewaktu aku lewat lampu kuning masih menyala."

Aha, terkadang berdusta sedikit bisa memperlancar keadaan.

"Ayo dong Jon. Kami melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan SIM-mu."

Dengan ketus Jono menyerahkan SIM, lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup kaca jendelanya. Sementara Bobi menulis sesuatu di buku tilangnya. Beberapa saat kemudian Bobi mengetuk kaca jendela. Jono memandangi wajah Bobi dengan penuh kecewa.Dibukanya kaca jendela itu sedikit.
Ah, lima centi sudah cukup untuk memasukkan surat tilang. Tanpa berkata-kata Bobi kembali ke posnya. Jono mengambil surat tilang yang diselipkan Bobi di sela-sela kaca jendela. Tapi, hei apa ini. Ternyata SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota. Kenapa ia tidak menilangku. Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau apa? Buru-buru Jono membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tangan Bobi.

"Halo Jono, Tahukah kamu Jon, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Sayang, ia sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah. Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas, ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada. Kami masih terus berusaha dan berharap agar Tuhan berkenan mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk. Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa sulitnya. Begitu juga kali ini. Maafkan aku Jon. Doakan agar permohonan kami terkabulkan. Berhati-hatilah. (Salam, Bobi)".

Jono terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Bobi. Namun, Bobi sudah meninggalkan pos jaganya entah ke mana. Sepanjang jalan pulang ia mengemudi perlahan dengan hati tak menentu sambil berharap kesalahannya dimaafkan... ....

Tak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain. Bisa jadi suka kita tak lebih dari duka rekan kita. Hidup ini sangat berharga, jalanilah dengan penuh hati-hati.

Drive Safely Guys..

sumber: Ean's Note

37 comments:

  1. sedih dhan..

    tapi ntah kenapa klo ngliat mukanya pak pulisi, kok bawaannya mau emosi ya?
    huks..

    ReplyDelete
  2. hemmm thank you .... ehmmm jadi inget "pak pulisi ku itu " hahahhaha

    ReplyDelete
  3. hmm.... gue sering ngebut juga siy dhan...
    maaph yak pak polisi...
    gue suka ga betah liat deretan mobil antri...

    ReplyDelete
  4. mantabsss bro isinya aku suka bacanya..

    ReplyDelete
  5. mesti dikenalin ke pak Muhar nih, dhan... :))

    tapi gue juga gitu kok, Vin.. *pengalaman ditabok ama dipelototin polisi resek*

    ReplyDelete
  6. hehehe...
    coba polisi kaek bobi semua ya.. :)

    ReplyDelete
  7. ada juga pemabuk boncengan ama temennya tapi setiap lampu merah dia jalan,....kalo lampu ijo dia malah berhenti....temennya nanya, WHY? jawabnya kalem...takut ketabrak kakak gw...kalo ijo dia malah jalan... :p

    ReplyDelete
  8. Wuih?? Galak amat polisinya ampe nabok cewe?

    Aku kalo ngeliat polisi tugas suka kasihan, tapi beberapa kali ngadepin polisi rese yang emang sengaja pengen cari duit bikin aku suka prasangka buruk duluan ama polisi.

    ReplyDelete
  9. makanya lu jon! laen kali kalo nyetir pake otak jangan pake tangan kaki doang!
    eh, masih pake D70 apa udah upgrade jon?

    ReplyDelete
  10. nah itu dia masalahnya.................
    ma'af kata lebih banyak polisi yang sengaja memancing di air keruh.......... dan itu hampir setiap hari kejadiannya............

    makanya, pikiran sebagian besar orang orang "awam" kek kita ini ude memandang negative ke polisi, walopun kadang kita sendiri yang melakukan kesalahan. sing penting bisa damai.

    ReplyDelete
  11. Biasanya aku paling anti dg polisi, tapi polisi yg satu ini membuatku terharu......

    ReplyDelete
  12. kalo ditilang gara-gara moto pak pulisi?
    *melirik ipe*

    ReplyDelete
  13. what a story!
    thanks, Dhan.

    ini pelajaran. jgn sembarangan mengeneralisasikan (bhs sederhananya apa ya?) bahwa semua polisi itu nggak bener, tukang semprit, tukang malak, ampe tukang tabok (gile lu,Pe. beneran ditabok?). masih ada dari mereka yang berhati mulia dari kita yg serampangan menilai mereka 'rendah'.

    ~ngomong apa gw ini..

    ReplyDelete
  14. gw kalo di stop polisi, bukan mukanya yg gw liat,...tapi perutnya! hahaha...

    ReplyDelete
  15. Kalo naƩk hardtop ga kliatan, Ndra

    ReplyDelete
  16. kalo yang naek hardtop biasanya penjahat bukan dan?...:P

    ReplyDelete
  17. tergantung.. kalo hardtop merah ban gede, itu mahaguru Mbong..

    ReplyDelete
  18. makanya hati-hati dhan jangan suka ngebut*lho*

    ReplyDelete
  19. mengharukan ....
    itu polisi di indonesia kah? ;D

    ReplyDelete
  20. kalau ditilik tata bahasanya, sepertinya ini disadur, Mam

    ReplyDelete